LIFE

9 Agustus 2024

Melihat Lebih Dekat Upaya Rolex Melindungi Ekosistem Kelautan di Teluk Exmouth dan Wilayah Warisan Dunia Pantai Ningaloo


PHOTOGRAPHY BY ROLEX

Melihat Lebih Dekat Upaya Rolex Melindungi Ekosistem Kelautan di Teluk Exmouth dan Wilayah Warisan Dunia Pantai Ningaloo

©ROLEX/Tom Cannon

Rolex dan Mission Blue memiliki peran penting dalam penciptaan taman laut baru di bagian timur dan selatan Teluk Exmouth, Australia Barat, yang berbatasan dengan Ningaloo Reef. Ben Fitzpatrick, seorang ahli biologi kelautan yang telah meneliti Ningaloo Reef selama lebih dari 20 tahun, menjadi Champion of the Exmouth Gulf dan Ningaloo Coast World Heritage Hope Spot ketika didirikan pada tahun 2019. Menghabiskan berdekade-dekade lamanya berupaya melindungi ekosistem pesisir yang ia cintai sejak kecil: Teluk Exmouth dan Wilayah Warisan Dunia Pantai Ningaloo, situs ini menjadi tempat penting di mana populasi ibu paus bungkuk terbesar di dunia berkumpul untuk menyusui anak-anak mereka.

Ben Fitzpatrick adalah Direktur Oceanwise Australia dan Mission Blue Hope Spot Champion. Fitzpatrick berharap dapat menyoroti betapa beragamnya Teluk Exmouth dan betapa erat kaitannya dengan Pantai Ningaloo. Ia memelopori gerakan yang berkembang untuk memperluas perbatasan pelindung wilayah tersebut © Rolex/Tom Cannon


Kerap disebut-sebut sebagai saudara dari dari Great Barrier Reef di pantai barat, Ningaloo Reef adalah salah satu situs kelautan Warisan Dunia UNESCO paling penting di negara ini, dan di sudut semenanjung terumbu karang tersebut, terdapat perairan tenang Teluk Exmouth. Dikenal sebagai ‘Ningaloo’s nursery’ karena begitu banyak spesies karang terancam punah yang berlindung di sana ketika masih muda, pesisir teluk yang terlindung ini dilapisi dengan sistem bakau zona kering yang unik. Habitat Teluk Exmouth yang sangat beragam juga mencakup dataran garam kaya nutrisi, padang lamun, terumbu makro-alga, karang keras, dan dasar laut yang didominasi oleh filter-feeder, yang turut mendukung kekayaan keanekaragaman hayati. Teluk ini turut menjadi tempat pemberhentian para paus bungkuk berhenti kala bermigrasi ke Antartika untuk menyusui anak-anaknya, sementara bayi-bayi mereka yang baru lahir bertambah besar ukurannya selama berada di sana. Bebas dari ancaman sejak berakhirnya perburuan paus di Australia, populasi ini telah berkembang biak dalam beberapa tahun terakhir, dari hanya 300 menjadi lebih dari 30.000 menurut Fitzpatrick.

Teluk Exmouth, teluk besar dan terlindung yang menjadi rumah bagi ekosistem bakau yang unik, dataran garam kaya nutrisi, dan terumbu karang tua yang telah menjadi fosil. Teluk ini juga dikenal sebagai ‘Ningaloo’s nursery’ karena banyak spesies muda tumbuh di sini termasuk banyak spesies yang terancam punah © Rolex/Tom Cannon

“Kebanyakan waktu, teluk ini terlihat keruh dan tidak dapat diakses, hal tersebut membuat banyak orang tidak menyadari bahwa di bawah permukaan air ini ada salah satu ekosistem kelautan paling mengagumkan di planet ini. Teluk ini membutuhkan perlindungan. Lingkungan ini berbicara dengan sendirinya, dan apa yang saya lakukan hanyalah memberikannya suara,” ujar Ben Fitzpatrick.

Alam liar yang spektakuler ini adalah rumah bagi hampir 2.000 spesies fauna. Wisatawan dari seluruh penjuru dunia melakukan perjalanan untuk merasakan kekayaan keanekaragaman hayati di kawasan ini, berenang di tepi terumbu karang, dan melihat hiu paus, paus bungkuk, pari manta, lumba-lumba, duyung, ular laut, hiu, dan penyu. Meskipun merupakan dua sisi dari satu ekosistem yang sangat terhubung, kini, teluk ini mulai mendapatkan pengakuan dan perlindungan yang sama seperti terumbu karang.

Sejak tahun 2014, Rolex telah bermitra dengan organisasi nirlaba Mission Blue, sebagai bagian dari Perpetual Planet Initiative, untuk melindungi dan melestarikan kawasan laut yang penting secara ekologis. Fitzpatrick pun mengajukan permohonan agar Teluk Exmouth dan Pantai Ningaloo menjadi Hope Spot untuk menyoroti kawasan tersebut dan menunjukkan betapa pentingnya hal ini bagi kelangsungan terumbu karang, dan pada tahun 2019, ahli kelautan legendaris Sylvia Earle menyambutnya ke dalam jaringan Mission Blue.

Sekelompok kecil lumba-lumba hidung botol menunjukkan tanda-tanda akan berkembang biak di Teluk Exmouth, Australia. Perairan teluk yang terlindungi menawarkan habitat makan dan berkembang biak yang penting bagi banyak spesies berbeda © Rolex/Tom Cannon

Paus bungkuk dewasa berenang di Teluk Exmouth, Australia. Banyak ibu dari 30,000 populasi yang kuat, berhenti untuk mengistirahatkan anak-anaknya di perairan tenang teluk tersebut sebelum melanjutkan migrasi panjangnya ke Antartika ©ROLEX/Tom Cannon

“Area ini begitu istimewa—setelah melihat dunia secara keseluruhan, para paus bungkuk memilih tempat ini sebagai tempat membesarkan anak-anak mereka. What’s not to love?” ujar Sylvia Earle, pendiri Mission Blue dan Rolex Testimonee.

Fitzpatrick sendiri telah terpikat oleh Pesisir Ningaloo dan Teluk Exmouth sejak ia berusia enam tahun, ketika kakeknya sering bercerita kepadanya tentang “hal-hal menakjubkan, seperti hiu paus, dugong, dan terumbu karang”. Kisah-kisah ini menangkap imajinasinya dengan begitu jelas sehingga ia pun mengejar karier sebagai ilmuwan kelautan, dan sejak saat itu berdedikasi untuk melindungi wilayah tersebut. Pada tahun 2003, ia menjadi bagian dari kampanye publik yang menyelamatkan Pantai Ningaloo dari pembangunan dan mengukuhkannya sebagai tempat yang bernilai tinggi secara global.

Ben Fitzpatrick melakukan penelitian stereo-video (stereo-DOV) yang dioperasikan penyelam di lokasi yang belum disurvei di Teluk Exmouth ©ROLEX/Tom Cannon

Baru-baru ini, Fitzpatrick melakukan sebuah ekspedisi ilmiah ke Teluk Exmouth–yang sebagian besar masih belum dipetakan dan dijelajahi–untuk mengumpulkan bukti keanekaragaman hayati dan hubungannya dengan Pantai Ningaloo. Dengan mengamati teluk dari udara dan di bawah permukaan air, ia berharap dapat menyoroti bahwa satwa liar Pantai Ningaloo yang terkenal di dunia saling melengkapi dan bergantung pada kesehatan dan fungsi Teluk Exmouth. Berkat dukungan Rolex Perpetual Planet Initiative, Fitzpatrick dan timnya berharap dapat memperkuat alasan untuk memperluas perlindungan di sekitar surga kehidupan laut ini.