LIFE

17 Agustus 2023

Tiara Andini Bersuara Mengeksplorasi Musik Pop


PHOTOGRAPHY BY Zaky Akbar

Tiara Andini Bersuara Mengeksplorasi Musik Pop

styling Alia Husin; fashion Saint Laurent; makeup Morin Iwashita; hair Serdiana Panjaitan; retaoucher Wildan Satria.

Dalam kurun waktu kurang dari lima tahun terakhir, Indonesia menyaksikan Tiara Andini ‘berlari’ menapaki tangga lagu musik Tanah Air menuju ke puncak tertinggi. Perempuan kelahiran Jember tahun 2001 silam ini merintis jalannya ke jagat musik Indonesia lewat pelbagai ajang pencarian bakat, mulai dari tingkat lokal di kampung halamannya hingga skala nasional. Sebelum panggung Indonesian Idol, ia sempat mendaftar The Voice Indonesia pada tahun 2018. Namun usahanya kandas di babak audisi. “Saya sudah terbiasa dengan atmosfer kompetisi karena sering mengikuti berbagai perlombaan sejak kanak-kanak. Tapi jujur saja, kegagalan The Voice Indonesia pada waktu itu cukup menjatuhkan mental saya sampai di titik tidak lagi ingin bernyanyi untuk alasan apa pun,” kenang Tiara. Harapannya merengkuh karier bermusik seolah-olah pupus. Adalah dukungan kedua orangtua dan para sahabat yang kemudian membesarkan hati Tiara hingga ia memercayai kembali talentanya. Tahun 2019, ia ditemani oleh sang ibu bertolak dari Jember menuju Surabaya untuk mengikuti audisi terbuka Indonesian Idol musim ke-10. Tiara berhasil lolos. Dari 15 finalis yang menembus rangkaian tahapan eliminasi, ia sukses terpilih sebagai juara dua.

Anak sulung—dari tiga bersaudara—pasangan Nugroho Deddy dan Sari Setyoastri telah menata keyakinan menekuni musik sebagai jalan hidup sejak duduk di bangku kelas 5 SD. “Dengan meyanyi, kita bisa meluapkan setiap perasaan akan segala peristiwa yang tengah kita alami. Perasaan bebas itu yang bikin saya jatuh hati pada musik dan berkeinginan menekuninya,” ujarnya. Hasratnya didukung penuh oleh orangtuanya yang juga berlatar belakang profesi di bidang seni. Ia mengasah talenta menyanyi di bawah bimbingan guru khusus vokal, yang secara aktif mendorong Tiara tampil di berbagai kejuaraan pentas seni antarkota. Lalu saat SMP kelas 2, ia mulai banyak mendapat tawaran bernyanyi dengan bayaran untuk acara pernikahan. “Di situ, pandangan saya terhadap menyanyi bergeser lebih dari sekadar hobi. Menyanyi bisa menjadi sebuah jalan profesi,” ungkapnya.

Menapaki karier musik melalui jalur kompetisi secara praktis menghadapkan Tiara pada sebuah tantangan besar. Tidak dipungkiri, kompetisi berkorelasi dengan persaingan. Persaingan erat berkonotasi dengan sistem neraca perbandingan, di mana ada yang terbaik dan yang belum melampaui syarat. Tiara merasa sedikit beruntung rajin naik-turun panggung perlombaan sedari kanak-kanak; pengalaman itu membekalinya mental sekuat baja. “Berada di lingkungan yang dipenuhi orang-orang kreatif dan hebat justru memacu saya untuk menjadi lebih kreatif lagi,” katanya. Namun tantangannya menjadi berkali lipat lebih berat ketika Anda melakukannya di hadapan lebih dari 200 juta warga Indonesia yang memantau setiap gerak-gerik Anda. Pandangan kritis hingga kritik tajam tak beralasan pun tak luput menghujani Tiara Andini. “Mengikuti ajang pencarian bakat—baik yang gagal atau pun yang berbuah kemenangan—mengajarkan saya untuk selalu berusaha maksimal dengan mengerahkan seratus persen kemampuan; percaya diri tapi ingat tetap merunduk; dan menghargai apa yang di depan mata ketimbang memaku ekspektasi terlalu tinggi. Saya belajar untuk tidak meragukan diri sendiri,” prinsipnya.

photograhy Zaky Akbar; styling Alia Husin; fashion Alexander McQueen; makeup Morin Iwashita; hair Serdiana Panjaitan; retaoucher Wildan Satria.

Usai malam final penobatan Indonesian Idol, kiprah Tiara di blantika musik Indonesia pun memelesat kian cepat. Gemintang Hatiku, single bernada ceria yang mengisahkan candu asmara, dirilis sebagai debutnya di tahun 2020 dan mendulang pujian. Karya tersebut mengantarkannya meraih penghargaan Pendatang Baru Terbaik di ajang Anugerah Musik Indonesia 2020, hingga memenangkan gelar Best New Asian Artist Indonesia dari ajang Mnet Asian Music Awards di Korea Selatan. Pertengahan tahun 2021, Tiara merilis proyek kolaboratif bersama Arsy Widianto berupa mini-album bertajuk Arti untuk Cinta dan memenangkan piala Album Pop Terbaik Anugerah Musik Indonesia 2021. Lalu pada bulan Desember di tahun yang sama, ia menelurkan album eponim perdananya yang berisikan delapan lagu bertemakan cinta dalam kemasan musik pop dan melodi ballads. Racikan musik Tiara dengan cepat menarik hati jiwa-jiwa hopeless romantic yang merasa terhubung oleh lagunya. Album Tiara Andini memperoleh lebih dari 100 juta pemutaran streaming di platform musik digital hanya dalam satu bulan perilisannya, sembari menuai pujian kritis di ajang Indonesian Music Awards 2021 sebagai Album of the Year.

Tiara Andini sesungguhnya tidak keberatan dipandang sebagai penyanyi spesialis balada pop. Pun tema seputar cinta dipastikan—berdasarkan pernyataannya sendiri—masih akan menjadi topik substansial karya musiknya yang akan datang. Tapi ia juga tidak menutup diri untuk mengeksplorasi genre di luar zona nyamannya. “Tantangan besar bagi seorang solois, buat saya, adalah berinovasi menciptakan karya yang mampu mengejutkan pendengarnya,” ujar Tiara. Hasrat itu segera ia wujudkan lewat sebuah single—yang semoga saja ketika artikel ini dirilis, Anda sudah bisa menikmatinya—bertempo cepat dalam waktu dekat. “Musiknya ada nuansa K-pop dengan sedikit suntikan rap,” ungkapnya penuh antusias tanpa berusaha membocorkan seluruh kejutannya. Sebagai generasi muda yang belum lama menjejak industri musik Indonesia, Tiara menggengam asa untuk bisa terus-menerus berkontribusi menghadirkan kebaruan secara positif. Sebab sebagaimana diutarakan olehnya, “Tiara Andini bukan cuma tentang balada percintaan yang sedih, tapi juga power,” pungkasnya mengakhiri perbincangan.