7 Maret 2025
25 Buku Narasi Kekuatan Perempuan Bergeliat Menjalankan Kehidupan

text by Raniah Intan
Tak ada cara yang lebih baik untuk merayakan kekuatan, perjuangan, dan keberanian perempuan selain dengan memberi asupan wawasan baru untuk diri kita lewat membaca. Buku-buku yang mengangkat kisah perempuan sering kali memberikan perspektif baru tentang tantangan yang mereka hadapi, serta kekuatan yang mereka tunjukkan dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam rangka menyambut International Women’s Day, ELLE telah merangkum beberapa buku yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga menggugah kesadaran akan pentingnya peran perempuan dalam sejarah, budaya, dan masyarakat.
The Women
Medan peperangan tidak selalu diisi oleh kaum laki-laki, tetapi perempuan dapat mengambil peran besar di dalamnya. The Women adalah kisah seorang perempuan yang bertaruh nyawa untuk melawan rasa takut di tengah kekacauan dan kehancuran, mencerminkan pengorbanan serta komitmen perempuan yang sering kali terlupakan dalam sejarah. Dengan menggambarkan persahabatan mendalam, patriotisme yang berani, dan keberanian di bawah api, Kristin Hannah menghadirkan seorang tokoh heroine yang idealisme dan keberaniannya akan meninggalkan jejak yang tak terlupakan bagi para pembaca.
Dirtbag Queen
Setiap keluarga tentu memiliki cerita uniknya masing-masing, begitu pula dengan Andy Corren yang membagikan kisahnya dalam bentuk obituari buntuk ibunya, Renay Mandel Corren, seorang perempuan luar biasa yang menolak tunduk pada norma masyarakat. Dengan penulisan yang penuh sarkasme, humor, kasih sayang, dan kejujuran, obituari ini menggambarkan kehidupan Renay yang penuh warna dan tanpa penyesalan. Dirtbag Queen adalah pernyataan kuat tentang kebebasan perempuan untuk hidup sesuai keinginan mereka, menolak ekspektasi sosial tentang menjadi seorang ibu atau perempuan.
Atmosphere: A Love Story
Menyelami industri yang didominasi oleh laki-laki bukan lah hal mudah bagi seorang perempuan. Merasa tak puas dengan hidupnya sebagai profesor fisika dan astronomi, Joan Goodwin yang telah terobsesi dengan bintang sejak kecil memilih untuk bergabung dengan program Space Shuttle NASA, mendorongnya untuk menjadi salah satu dari sedikit orang yang akan pergi ke luar angkasa. Dalam cahaya baru ini, Joan memulai perjalanannya untuk meraih mimpi di tengah stigma dan presepsi lingkungannya terhadap perempuan dengan menunjukkan semangat dan dedikasi yang tinggi, serta mempelajari hal baru tentang alam semesta yang ia tempati.
White Teeth: 25th anniversary edition
White Teeth adalah novel debut Zadie Smith yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2000 dan diterbitkan ulang dalam edisi ulang tahun ke-25 pada tahun 2025. Novel ini menceritakan kehidupan dua keluarga yang memiliki latar belakang berbeda, namun saling terkait oleh sejarah kolonialisme sebagai sesama imigran. Berlatar di negara Inggris, mereka harus mengalami dinamika yang serupa dalam menghadapi identitas budaya dan agama. Terlebih bagi para istri yang berjuang dengan perannya sebagai seorang perempuan dalam keluarga, terkait dengan latar belakang rasial dan sosial yang mereka miliki.
Dream Count: A Novel
Chimamanda Ngozi Adichie menelusuri kehidupan empat perempuan yang menghadapi cinta, kerinduan, dan keinginan dengan cara yang mendalam dan penuh kekuatan emosional. Dengan kejelian dan keindahan bahasa yang memukau, novel ini adalah refleksi mendalam tentang pilihan-pilihan hidup yang kita buat, mengenai hubungan antara ibu dan anak perempuannya, serta dunia yang saling terhubung satu sama lain. Dalam pengamatan yang tajam dan jujur, Dream Count menyajikan sebuah gambaran emosional yang penuh daya, menegaskan status Adichie sebagai salah satu penulis paling dinamis di dunia sastra.
Unassimilable: An Asian Diasporic Manifesto for the Twenty-First Century
Unassimilable: An Asian Diasporic Manifesto for the Twenty-First Century mengubah cara kita dalam memahami ras, kelas sosial, dan kewarganegaraan di Amerika. Sebagai kombinasi antara manifesto dan memoar, Bianca Mabute-Louie yang merupakan seorang akademisi, sosiolog, dan aktivis, menyajikan analisis mendalam tentang dampak asimilasi terhadap komunitas Asia-Amerika dari abad ke-19 hingga saat ini. Ia kemudian mengeksplorasi peran institusi pendidikan dan agama, serta dampak politik rasial terhadap Asia-Amerika dengan menawarkan visi radikal tentang identitas politik, penolakan terhadap asimilasi, dan dukungan terhadap solidaritas lintas ras dan politik revolusioner.
A Song to Drown Rivers
A Song to Drown Rivers mengeksplorasi bagaimana kecantikan dapat menjadi senjata sekaligus kutukan. Xishi tumbuh di desa Yue, di mana kecantikan seorang perempuan dianggap sebagai anugerah terbesar—sebuah jalan untuk menikah dengan baik dan membawa kehormatan bagi keluarga. Namun, di balik itu semua, ada sebuah misi yang harus ia jalani demi menebus dendam yang telah lama dipendamnya, membuktikan bahwa dirinya lebih dari seorang perempuan berparas rupawan. Ann Liang akan mengajak para pembaca larut dalam cerita yang penuh emosi, pengorbanan, dan cinta yang penuh tantangan.
A Brief and Fearful Star
Dijadwalkan rilis bulan Juni 2025, A Brief and Fearful Star berfokus pada pengalaman emosional dan psikologis dari seorang perempuan yang menghadapi ketakuran dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian. Machado mengundang pembaca untuk merenungkan bagaimana manusia berhubungan dengan dunia mereka, mengeksplorasi pengalaman emosional yang kompleks dengan penggabungan elemen surreal dan metafora yang kuat. Disajikan dalam bentuk penulisan yang khas, cerita ini menggabungkan unsur horor, psikologi, dan feminisme, dalam pengungkapan tajam tentang bagaimana seseorang bisa terperangkap dalam perasaan takut akan masa depan yang tidak pasti dan bagaimana mereka menemukan cara untuk bertahan dan maju.
Sour Cherry
Diangkat dari kisah Bluebeard—seorang pembunuh berantai terkenal yang telah menjadi mitos—Sour Cherry menghadirkan pertempuran terhadap sistem gender dan kekuasaan yang sudah lama ada. Membeberkan alasan-alasan yang diterima untuk membenarkan perlakuan laki-laki jahat, dan alasan rumit mengapa kita tetap terikat dengan monster yang kita cintai. Buku ini menggambarkan bagaimana perempuan sering kali terperangkap dalam hubungan yang merusak meski sadar akan kehancurannya.
When the Stammer Come to Stay
Berawal dari pengalaman pribadinya yang mengalami gangguan bicara, Maggie O’Farrell menciptakan potret realistis tentang ketidakpercayaan diri yang terguncang dan bagaimana berbagi pengalaman menyakitkan dengan orang yang kita cintai bisa memberikan perbedaan besar. Berkolaborasi dengan Daniela Jaglenka Terrazzini, buku ini dihiasi oleh ilustrasi ekspresif dan mendetail yang akan menyentuh pembaca, terutama untuk mereka yang pernah merasa kehilangan bagian dari diri mereka dan menemukan sesuatu yang baru sebagai gantinya.
Feminism in the Wild: How Human Biases Shape Our Understanding of Animal Behaviour
Feminism in the Wild mengungkap bagaimana budaya dominan seksisme, homofobia, rasisme, kapitalisme, ableisme, dan lainnya telah membatasi ilmu perilaku hewan, serta bagaimana kita dapat membebaskan diri dari perspektif yang terbatas ini. Kolaborasi unik antara ilmuwan perilaku hewan dan ahli studi ilmu pengetahuan feminis memberikan wawasan baru yang mencerahkan dan penuh harapan. Kamath dan Packer mengajak pembaca untuk mempertanyakan pendekatan ilmiah yang ada dan menyadari bagaimana norma budaya dominan dapat mempengaruhi cara kita memandang dunia, baik itu dalam ilmu pengetahuan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Reading the Waves: A Memoir
Menggali latar belakang hidupnya—dari kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya, hubungan yang rumit dengan ibunya yang mengalami disabilitas, kematian anaknya, hingga hubungan seksual dengan laki-laki dan perempuan, Yuknavitch memahami bahwa dengan menggunakan kekuatan sastra dan penceritaan untuk merangka ulang ingatannya, ia dapat melepaskan ikatan yang telah membelenggu pertumbuhan emosionalnya. Dalam memoir yang provokatif ini, ia memberikan dirinya izin untuk melihat kembali luka-luka yang ia alami dengan mata seorang seniman dan menemukan kekuatan di dalamnya yang dapat menyembuhkan jiwanya.
Selaput Biru
Selaput Biru hadir sebagai penggambaran seorang penulis perempuan yang terlibat dalam banyak kesempatan dan fragmen, besinggungan dengan jati dirinya, keluarga, seni, dan sastra itu sendiri. Di balik itu semua, tersimpan banyak hal yang kerap disembunyikan oleh banyak orang—rahasia yang justru membantu kita tumbuh dan dapat memaknai hidup lebih dalam.
Hunchback: A Novel
Lahir dengan kekurangan tidak membuat Shaka—seorang perempuan muda yang tinggal di panti jompo, membatasi dirinya dalam melakukan segala hal yang ia inginkan. Dengan penggambaran fisik yang cerdas dan humor yang segar, Hunchback menjadi salah satu karya sastra Jepang yang sukses menggerakkan hati para pembacanya. Lewat cerita yang penuh makna, Ichikawa mengajarkan tentang pentingnya hak individu untuk memilih dan menjalani hidup sesuai keinginan mereka, serta menekankan bahwa meski hidup penuh dengan keterbatasan, kita semua memiliki potensi untuk hidup dengan penuh makna
Rebel Girl: My Life as a Feminist Punk
Kathleen Hanna, seorang vokalis Bikini Kill dan ikon gerakan Riot Grrrl, membagikan kisah hidupnya dalam buku Rebel Girl, sebuah memoar yang menggambarkan perjalanannya sebagai musisi punk di tahun 90-an. Berada di lingkungan yang keras dan terbilang maskulin, Hanna menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kekerasan hingga perlawanan dari komunitas laki-laki di skena musik saat itu. Di tengah kesulitan tersebut, ia menggunakan musik dan lirik feminisnya untuk melawan seksisme dan kekerasan terhadap perempuan, serta bagaimana ia terus memperjuangkan suara perempuan dalam budaya punk dan lingkungan sosial. Selain itu, Hanna juga berbagi kisah persahabatannya dengan musisi seperti Kurt Cobain, Ian MacKaye, Kim Gordon, dan Joan Jett, yang menunjukkan sisi solidaritas dalam industri musik ini.
This Motherless Land
This Motherless Land membawa pembaca pada perjalanan dua perempuan, Funke dan Liv, yang terikat oleh sejarah keluarga mereka yang rumit dan penuh rahasia. Hubungan mereka yang penuh tantangan dan dinamika menunjukkan perjuangan untuk menemukan jalan hidup dan identitas mereka sendiri, walau terpisah jarak, dihantui kesalahpahaman, dan terbakar oleh ambisi.
Men Have Called Her Crazy
Men Have Called Her Crazy adalah memoir Anna Marie Tendler yang mengisahkan perjalanannya melalui kecemasan, depresi, dan proses penyembuhan setelah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa pada awal 2021. Dalam buku ini, Tendler menceritakan pengalaman hidupnya yang penuh tantangan, mulai dari permasalahan cinta di masa remajanya, hingga lika-liku hubungan dan perjuangannya dalam mengatasi stigma kesehatan mental di masyatakat. Tendler menggali bagaimana perempuan seringkali dibebani oleh ekspektasi sosial yang tidak realistis, baik dalam hubungan, karier, maupun kehidupan pribadi. Lewat cerita ini, ia menyampaikan pesan tentang pentingnya memahami diri sendiri dan berani melawan tekanan dari luar demi kesehatan mental yang lebih baik.
Independent Woman
Indepensensi seorang perempuan kerap kali menjadi sebuah ancaman bagi para laki-laki yang ingin datang mendekati, yang akhirnya mejadikan sikap kemandirian perempuan justru akan menyusahkan diri sendiri. Lewat Independent Woman, Kinara Adisabita mengajak pembaca untuk melihat bagaimana perempuan mandiri bisa hidup dengan percaya diri dan berdikari, dengan contoh-contoh nyata yang menginspirasi untuk membuktikan bahwa hidup mandiri bukan lah kelemahan, melainkan kekuatan.
Death of the Author
Habis jatuh tertiban tangga, mungkin pribahasa tersebut cocok untuk menggambarkan kehidupan Zelu, seorang perempuan dengan disabilitas yang harus menghadapi tekanan besar dari keluarganya. Setelah dipecat dan novelnya ditolak, hidupnya semakin kacau dan tak berarah. Dalam keputusasaan, Zelu memutuskan untuk menulis buku yang sangat berbeda—sebuah fiksi ilmiah tentang android dan kecerdasan buatan setelah kepunahan umat manusia. Tanpa disangka, keputusan ini mengubah hidupnya dan membawa perjalanan penuh cinta, kehilangan, ketenaran, dan konflik antara fiksi dan kenyataan. Dalam perjalanan baru ini, Zelu menemukan identitas dan keberanian untuk melawan harapan orang lain demi menjalani hidup sesuai dengan pilihannya sendiri.
Like Mother, Like Mother
Like Mother, Like Mother menceritakan tentang tiga generasi perempuan yang kuat, yang tidak tahu bahwa hidup mereka telah dibentuk oleh rahasia-rahasia yang terkubur dalam masa lalu keluarga mereka. Rieger menggambarkan pentingnya pemahaman akan akar keluarga dan dampaknya terhadap kehidupan kita, serta bagaimana generasi perempuan sering kali terjebak dalam pola yang tidak mereka pilih dan menemukan kebenaran untuk bisa melangkah maju dalam hidup.
Harlem Rhapsody
Di tengah gejolak sosial dan politik yang melanda Amerika, Jessie Redmon Fauset menjadi editor sastra The Crisis, sebuah majalah kulit hitam terkemuka yang dipimpin oleh W.E.B. Du Bois. Dengan semangatnya, ia menemukan dan membimbing penulis muda berbakat seperti Langston Hughes dan Nella Larsen, menjadikan The Crisis sebagai pusat literasi kulit hitam pada saat itu. Namun, di balik kesuksesannya, Jessie harus menghadapi rasisme, seksisme, dan hubungan yang rumit dengan Du Bois—atasan sekaligus kekasihnya. Di tengah ambisinya untuk memimpin majalah ini dan mengukir sejarah, ia mendapati bahwa jalan menuju puncak sering kali dipenuhi dilema dan pengorbanan yang tak terduga.
Blue Sisters
Hidup bersama tiga saudari perempuan dapat menjadi anugerah dan petaka di saat yang bersamaan. Tumbuh menjadi pribadi yang berbeda dengan latar belakang yang beragam membuat Avery, Bonnie, dan Lucky harus kembali ke New York setelah kematian saudari mereka, Nicky. Kedatangannya untuk menghentikan penjualan apartemen keluarga justru membuka luka lama, mengungkap rahasia yang memaksa mereka menghadapi ketakutannya sendiri. Dalam perjalanan penuh duka dan pencarian jati diri, mereka menyadari bahwa penyembuhan tidak hanya datang dari rekonsiliasi dengan masa lalu, tetapi juga dari keberanian menerima siapa diri mereka sebenarnya.
Margo’s Got Money Troubles
Menjadi seorang ibu di usia yang masih sangat muda membuat Margo Millet harus memutar otak untuk bertahan hidup, berjuang menghadapi masa pendewasaan, kehamilan, dan masalah keuangan di tengah era digital yang semakin pesat. Dengan bantuan ayahnya yang telah lama hilang, Margo mencoba peruntungan di salah satu aplikasi dewasa yang membawanya pada kesuksesan instan. Namun, keberhasilannya yang mengejutkan tentu datang dengan harga yang harus ia bayar. Dalam humor tajam dan observasi sosial yang cerdas, Margo’s Got Money Troubles adalah kisah tentang perjuangan perempuan muda dalam merebut kendali atas hidupnya di dunia yang enggan memberikannya kesempatan.
Madwoman
Apa yang terjadi ketika seorang perempuan yang telah membangun kehidupan sempurna bersama keluarganya, tiba-tiba dihadapkan dengan kenangan kelam yang penuh trauma? Clove, seorang perempuan yang selama ini berusaha mengubur masa lalunya, harus menerima sebuah surat dari penjara yang membuka luka lama yang telah ia coba lupakan. Kini, Clove harus menghadapi kenyataan dan mengatasi siklus kekerasan yang menghantuinya, berusaha kuat menghadapi trauma, serta memahami pentingnya kejujuran dalam proses penyembuhan.

Korakrit Arunanondchai Mengontemplasi Memori Dalam 'Sing Dance Cry Breathe | as their world collides on to the screen'