LIFE

20 Juli 2023

Jodie Turner-Smith Berdiskusi Tentang 'Self-Love' dan Ketenaran


Jodie Turner-Smith Berdiskusi Tentang 'Self-Love' dan Ketenaran

interview by Ncuti Gatwa; photography Petros; styling Georgia Medley; makeup Bernicia Boateng–AGN Talent; hair Marcia Lee–One Represents

Sejak muncul di penampilan breakthrough-nya dalam film Queen & Slim di bawah arahan Melina Matsuoka, Jodie Turner-Smith telah memosisikan dirinya sebagai perempuan yang layak berada di tengah kilau dunia film dan mode. Perannya sebagai pengacara yang berubah menjadi buronan menunjukkan komposisi karakter yang berani sekaligus rentan pada saat bersamaan. Penampilan ini menjadi momen transformatif dalam perjalanan jenjang karier yang dirintis lewat berbagai tingkat: di usia 20-an, Turner-Smith pindah dari Peterborough, Inggris, ke Pittsburgh, Amerika Serikat, untuk bekerja sebagai bankir di sebuah perusahaan korporat, sebelum akhirnya berhenti untuk merintis profesi sebagai model dan aktor. Tak dapat dipungkiri, di layar kaca maupun layar lebar, Turner-Smith memiliki esensi kehadiran yang memukau. Selain itu, ia memiliki cara berbusana yang berkarakter dalam visi idealisnya sendiri hingga mampu menyedot atensi lampu sorot di setiap ajang karpet merah yang ia hadiri. Tahun lalu, ia menjadi pembawa acara Fashion Awards di London. Dan sebelumnya, ia berlenggok di runway Gucci Love Parade yang menampilkan karya musim semi-panas 2022 dari Alessandro Michele.

Tahun 2023 menjadi tahun penting bagi aktris Inggris berusia 36 tahun ini. Ia menjadi lawan main Brian Cox (pemeran serial Succession) di film berjudul The Independent—berperan sebagai seorang pengacara yang andal. Selanjutnya ia menampilkan sisi komedinya dengan bergabung bersama pasangan aktor rom-com ikonis Adam Sandler dan Jennifer Aniston di Murder Mystery 2 yang tayang di musim panas ini, sebelum kemudian membintangi film spin-off dari Star Wars, The Acolyte.

photography Petros; styling Georgia Medley; fashion Gucci (dress & kacamata); makeup Bernicia Boateng–AGN Talent; hair Marcia Lee–One Represents.

Di tahun 2018 silam, ia bertemu dengan sang suami, aktor Joshua Jackson. Hingga kini mereka menjadi salah satu pasangan Hollywood yang paling “dibuntuti”, namun Turner-Smith menyambut obsesi tersebut dengan tenang. Di tahun 2020 ia menjadi seorang ibu—setelah melewati periode kehamilan yang ia banggakan dan ditunjukkan lewat permainan padu-padan mode yang luar biasa, dari mengenakan gaun emas hingga crop top yang memajang perut bulatnya.

Salah satu peran Turner-Smith yang paling banyak dibicarakan adalah saat ia menoreh sejarah di tahun 2021 silam dengan menjadi aktor kulit hitam pertama yang berperan sebagai ratu Tudor terkutuk, Anne Boleyn. Dalam perihal ini, aktor lain yang memahami satu atau dua hal tentang menjadi yang “pertama” adalah Ncuti Gatwa, yang di musim gugur ini akan berperan sebagai Doctor Who ke-15—dan Doctor kulit hitam pertama. 

Untuk mengambil satu peran besar yang menentukan arah kariernya, Gatwa meninggalkan peran lainnya. Sex Education adalah serial yang melambungkan namanya— dari aktor yang sedang naik daun berpindah ke liga besar (musim panas ini ia akan tampil di film Barbie arahan Greta Gerwig). Namun sebelum mengucapkan selamat tinggal pada karakter kesayangannya, Eric, laki-laki berusia 30 tahun itu secara pribadi mengundang Jodie Turner-Smith untuk membintangi musim keempat serial tersebut yang akan tayang di akhir tahun ini. Sementara dunia menunggu penampilan tersebut, ELLE menyatukan kembali dua orang sahabat, lawan main, dan para aktor yang tengah menjadi pembicaraan hangat tersebut lewat Zoom untuk membahas sejumlah topik mulai dari fenomena nepo baby, imposter syndrome, hingga kebahagiaan dalam bersolek.

photo courtesy Jodie Turner-Smith via Instagram.com/@jodiesmith.

Ncuti: “Jodie! Senang sekali rasanya bisa mewawancarai seorang bintang besar. Kita berkenalan di ajang Critics’ Choice Awards setahun lalu bukan?”

Jodie: “Betul. Saat itu saya lewat di meja Anda dan mengambil kesempatan untuk memberi tahu betapa saya sangat menyukai penampilan Anda.”

Ncuti: “You did. Anda lewat dan berbisik hingga membuat saya tercengang karena tidak mengira Anda bahkan mengetahui nama saya. Anda punya energi yang sangat ramah—begitu ramah hingga saya merasa layak berada di dalam ruangan yang penuh bintang.”

Jodie: “Mendengar bahwa saya mampu menciptakan momen istimewa untuk Anda benar-benar membuat saya terharu. Saya memahami dampak imposter syndrome (baca: kondisi jiwa yang kerap gelisah dan merasa jauh dari keberhasilan, walau sebenarnya memiliki performa yang sangat baik secara eksternal). Sebab itu, penting bagi saya untuk memberi tahu orang lain bahwa mereka istimewa. Seperti saat datang ke Met Gala pertama kali, rasanya gelisah dan sama sekali tidak nyaman. Lalu suami saya menggenggam tangan saya dan berbisik ‘Anda layak berada di sini’.”

Ncuti: “Saya bisa bayangkan betapa kata-kata itu sangat istimewa bagi Anda saat itu. Berbicara tentang MET, setiap gaun yang Anda kenakan selalu terlihat ikonis. Terutama gaun kuning itu.”

Jodie: “Gaun kuning Gucci yang saya kenakan di BAFTAs? Semua orang nampaknya mengingat gaun itu.”

photo DOC. Gucci.

Ncuti: “Bagaimana Anda terhubung dengan mode?”

Jodie: “I love to have fun! Bagi saya mode adalah sebuah permainan kostum; kesempatan untuk berekspresi. Saat saya mengenakan gaun istimewa, saya akan melakukan hal-hal luar biasa lainnya. Ini kesempatan saya sebagai aktor muda. Karena belum tentu orang-orang akan menerima saya mengenakan gaun itu selamanya.”

Ncuti: “Dari mana Anda mendapatkan semangat untuk selalu ‘live in the moment’?”

Jodie: “Ibu saya punya semangat hidup yang luar biasa, dan di budaya Jamaika, kami merayakan setiap eksistensi.”

Ncuti: “Anda juga punya hubungan yang indah dengan anak perempuan Anda.”

Jodie: “Saya sangat mencintai perempuan kecil ini. Mempersiapkan anak untuk mampu menghadapi dunia adalah tugas besar. Hal terbaik yang bisa saya lakukan adalah membiarkannya berpijak pada Bumi agar selalu merasa rendah hati dan menjadi apa adanya. Terlebih anak saya lahir dengan privilese sebagai nepo baby. Terlebih, anak saya akan memiliki pengalaman yang jauh berbeda dengan saya, karena ia adalah anak perempuan ras campuran dan berkulit terang. Hal ini menarik, karena saya selalu menginginkan anak berkulit hitam agar bisa mengafirmasi mereka sebagai anak saya seutuhnya dengan besarnya rasa cinta yang selama ini saya dambakan agar dapat diakui oleh dunia luar. Namun suami saya datang, dan saya jatuh cinta kepadanya. Lalu kami ingin membangun keluarga. Saya pun berpikir, memutuskan untuk tidak memiliki anak dengan seseorang karena ia berkulit putih adalah sebuah konsep yang sungguh gila. Dan kini, saat saya telah dianugerahi oleh keberadaan bos kecil berkulit terang ini, saya merasa bahwa semesta tengah memberi saya pelajaran: anak perempuan berwarna kulit terang ini hadir untuk menyembuhkan luka yang pernah saya alami di seputar perbedaan warna kulit. Butuh waktu lama bagi saya untuk berdamai dengan diri sendiri. Sejak dulu, orang-orang kerap berucap pada saya, ‘Anda sangat cantik... untuk perempuan berkulit hitam’.”

photo courtesy Jodie Turner-Smith via Instagram.com/@jodiesmith.

Ncuti: “Ok, Jodie, kita sudah membahas topik-topik serius. Saatnya berbicara tentang betapa lucunya Anda. Saya menonton Murder Mystery 2 dan tidak menyangka Anda memiliki potensi sebagai aktris komedi. Bisa jadi karena Queen & Slim adalah film yang sangat monumental. Performa Anda di film itu sangat istimewa. Tapi nyatanya Anda punya sisi komedi yang juga luar biasa! Apakah Anda menikmati genre komedi?”

Jodie: “Saya ingin melakukan semuanya tanpa harus membatasi diri. Terutama saat Jennifer Aniston dan Adam Sandler bersatu dalam chemistry mereka.”

Ncuti: “Jodie, saya ingin membahas tentang Sex Education 4. Keterlibatan Anda di serial ini sungguh memberi kebahagiaan yang luar biasa bagi kami. Adegan penutup yang kita lakukan benar-benar emosional—Anda membuat para kru menangis! Yang Anda lakukan pada naskah adalah kekuatan magis. Syuting bersama Anda merupakan mimpi yang menjadi nyata.”

Jodie: “Sebenarnya ini hal yang lucu, karena kita mengawali perbincangan ini dengan topik imposter syndrome. Di dunia ini, tidak ada yang imun terhadap keraguan itu, bahkan saya sekali pun. Sebab itu, mendengar Anda—aktor yang saya kagumi—mengatakan dengan tegas bahwa Anda merasa beruntung bisa bekerja sama dengan saya: hal tersebut adalah afirmasi bagi saya. Meski keraguan itu tidak akan pernah hilang, saya memilih untuk bersandar pada perasaan-perasaan baik dan positif akan diri sendiri, dan bersandar pada orang-orang yang mengafirmasi eksistensi saya.”