3 Februari 2020
Noorani Sukardi Soeprapto dan Adinda Sukardi Saling Mengajarkan Cinta Tak Bersyarat

Memiliki saudara perempuan, apa pernah terbesit rasa cemburu, hingga hasrat untuk bersaing, terhadap satu sama lain?
Noorani Sukardi: “Saya tumbuh bersama dua saudara perempuan dengan perbedaan usia yang tidak begitu jauh. Mereka adalah hadiah terbaik yang diberikan orangtua saya.”
Adinda Sukardi: “Seperti saudara pada umumnya, kami berdebat tentang banyak hal. Tetapi dari perdebatan itu yang membuat ikatan saudara kami menjadi mustahil untuk dipatahkan. Hal hebat dalam memiliki saudara adalah mereka akan selalu ada setiap dibutuhkan. In the end, that’s what families are for, right?”
Apakah Anda mudah bicara hingga menyatakan kagum terhadap satu sama lain?
Noorani Sukardi: “Adinda lebih tidak sungkan menunjukkan afeksi lewat sentuhan, tidak seperti saya yang lebih memberikan perhatian dalam setiap perbuatan seperti mengawasinya dari jauh. Hahaha. Ia sering menggoda saya karena hal ini.”
Adinda Sukardi: “Saya lebih mudah mengutarakan rasa sayang, and I’m a hugger. Rani (panggilannya untuk Noorani) in the other hand, despises hugs. Hahaha. Namun di balik penampilannya yang keras, saudara perempuan saya itu sangat manis (ketika ia ingin menunjukkannya) dan sangat keibuan. Saya menghargai sifat Rani tersebut. Sebab, hanya sedikit orang yang beruntung bisa melihat sisi lainnya itu. Saya menganggap diri saya istimewa karenanya. I can already pictuere her cringing reading this.

Untuk berbagi perasaan dengan keluarga terkadang memang sulit. Beberapa orang pun lebih memilih 'lari' pada sahabat. Apakah hal tersebut terjadi pada Anda?
Adinda Sukardi: "Di masa masih lebih muda, saya sempat kesulitan berkomunikasi sehingga dalam mengutarakan perasaan selalu jadi tantangan. Saya lebih sering melampiaskan hati lewat musik, sementara Rani menemukan 'suaranya' melalui literatur dan puisi. Kami nyaris jarang bicara kala itu. Tetapi kini kami telah belajar untuk nyaman mengekspresikan rasa, terutama saat sedang memiliki permasalahan. Kami tumbuh menjadi perempuan vokal, dan itulah yang membuat kami dekat. Meski terdengar murahan, tapi Rani adalah teman terbaik saya.”
Noorani, bagaimana jika Anda tidak memiliki Adinda di hidup Anda? Noorani Sukardi: “Oh, hidup saya akan hampa. Adinda adalah sumber inspirasi saya. Kebaikan hatinya sangat menular. Ia membuat semua orang di sekitarnya merasa bahagia hanya dengan kehadirannya.”

Adinda, bagaimana jika Anda terlahir lebih awal?
Adinda Sukardi: “Saya teliti dalam cara tertentu. Saya mungkin akan sangat strict terhadap Rani; benar-benar membuatnya belajar cara melipat baju yang baik dan menata koper dengan sempurna. Rani pasti tidak akan menyukainya. Oh tidak, ia akan benar-benar membenci saya untuk itu. Hahaha.”
Kini, setelah Noorani menikah dan menjadi seorang ibu, bagaimana kedudukan dan peran Adinda?
Noorani Sukardi: “Adinda adalah ibu kedua untuk anak saya, Saja. Ia memiliki naluri keibuan. Saya harap Saja mewarisi seluruh kebaikan Adinda.”
Adakah perubahan yang terjadi dalam hubungan kalian berdua?
Adinda Sukardi: “We became even more closer as sisters. Saja memberikan kehidupan baru bagi keluarga kami. Saya bisa emosional tiap kali melihat atau memikirkan Noorani bersama Saja. Keduanya membuat saya mengerti makna cinta tak bersyarat. Sebagai anak, tentu saja saya mendapatkan cinta tersebut dari kedua orangtua. Namun, Noorani dan Saja membuka perspektif jauh lebih banyak tentang cinta dari yang telah saya pahami.”
photography ZAKI AKBAR styling ISMELYA MUNTU makeup YOSEFINA YUSTIANI, SHELUNA hair ANGGI MAULANA