11 April 2019
Teresa Wibowo: Mengembangkan Kawan Lama Group Lewat Ruparupa.com

Teresa Wibowo adalah generasi ketiga pendiri Kawan Lama group, perusahaan yang didirikan sang kakek, Wong Jin, pada tahun 1955. Kawan Lama berawal dari sebuah kios kecil berukuran 3 x 3 meter persegi yang berlokasi di Glodok, Jakarta. Kawan Lama lalu pindah ke bangunan ruko di Glodok dan mulai menjadi distributor merek-merek alat perkakas. Di bawah kepemimpinan sang ayah, Kuncoro Wibowo, PT Kawan Lama Sejahtera berdiri sebagai perusahaan dan mendirikan ACE Hardware di tahun 1995. Di tahun 1997, ACE mencatatkan namanya di bursa saham dan sekaligus pindah lokasi ke kantor pusat Kawan Lama di kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat. Kawan Lama Retail sendiri merupakan bagian dari Kawan Lama Group yang menaungi bisnis retail penyedia produk untuk perlengkapan rumah, furnitur, dan gaya hidup dengan lebih dari 500 toko tersebar di seluruh Indonesia. Selain Ruparupa, Kawan Lama Retail memiliki beragam unit usaha yakni ACE (pusat perlengkapan rumah tangga dan gaya hidup), Informa Furnishings (penyedia furnitur serta aksesori untuk hunian dan bisnis), Toys Kingdom (toko mainan dan hobi untuk segala usia), Pendopo (pusat batik), Mal Living World, dan Chatime (minuman bubble tea asal Taiwan).
Perempuan kelahiran tahun 1981 ini memperoleh gelar Bachelor of Science in Business Administration dari University of Southern California, Los Angeles, Amerika Serikat. Kemudian meraih MBA dari program antar tiga universitas: Columbia University, Amerika Serikat; London Business School, Inggris; dan Hong Kong University. Lulus kuliah, Teresa Wibowo memulai pengalamannya sebagai Manager-In-Training di Abercrombie & Fitch, California, Amerika Serikat, dan Co-Manager di Forever21, California. Ia kemudian menjadi Account Executive di Leo Burnett, Jakarta, selama nyaris dua tahun sebelum akhirnya bergabung ke perusahaan keluarga. Putri sulung Kuncoro Wibowo ini berada di Kawan Lama group selama sepuluh tahun, sebelum ia dipercaya ayahnya untuk menjalankan bisnisnya sendiri.
Di bawah Kawan Lama Retail, April 2016, Teresa Wibowo mendirikan PT. Omni Digitama Internusa yang mengelola bisnis e-commerce Kawan Lama Retail, yakni RupaRupa (www.ruparupa.com) termasuk di dalamnya ACE online dan Informa online sebagai bentuk usahanya untuk mengembangkan bisnis usaha keluarga. Sebagai generasi yang berkiprah di era ‘internet of things’, Teresa mengintegrasikan semua bisnis Kawan Lama ke dalam platform digital. Ruparupa merupakan one-stop online shopping yang menyediakan peralatan rumah tangga, furnitur, dan gaya hidup sekaligus menjadi authorized online retailer untuk produk-produk ACE, Informa, dan Toys Kingdom. Terdapat lebih dari 60.000 jenis produk dari berbagai kategori: rumah tangga, dapur, bed & bath, home improvement, furniture, otomotif, hobi & gaya hidup, kesehatan & olahraga, elektronik & gadget, serta mainan & produk perlengkapan bayi. Sebagai e-commerce, Ruparupa tidak hanya mengusung harga yang kompetitif, keaslian produk, dan metode pembayaran yang mudah. Namun juga memiliki layanan ‘store pick-up service’ di mana pelanggan dapat mengambil sendiri produk pesanannya di toko-toko Kawan Lama Retail. Hingga kini jumlah ‘store pick-up’ telah mencapai 270 toko yang tersebar di 41 kota di Indonesia.
[caption id="attachment_7233" align="alignnone" width="685"]
Teresa Wibowo (CEO PT. Omni Digitama Internusa)[/caption]
Apa yang melatarbelakangi keputusan Anda untuk mengusung bisnis e-commerce?
“Awal bergabung, saya memegang ACE Hardware dan Informa. Saya lantas menangani launching merek-merek retail yakni Toys Kingdom, Bike Colony, Pendopo, dan Chatime. Dan karena sejak awal menangani marketing dan customer service, saya jadi tahu apa yang sebetulnya dibutuhkan pelanggan serta inovasi apa yang harus dijalankan perusahaan. Saat itu saya menganggap sudah saatnya ACE Hardware masuk ke ranah digital. Tahun 2016, saya mendirikan Ruparupa sebagai retailer resmi untuk produk-produk Kawan Lama Retail.
Iklim digital mengubah cara orang berbisnis. Imbasnya, tidak sedikit retail konvensional gulung tikar. Salah satu jalan keluarnya adalah menerapkan ‘omni channel’ sebagai solusi untuk menjaga eksistensi dan meningkatkan omzet. Sebagai operator omni channel terbesar di Indonesia, Ruparupa merupakan model bisnis lintas channel untuk berbelanja, dengan menghasilkan emosi yang sama. Anda dapat menelusuri barang-barang di website, lalu melanjutkan pekerjaan di kantor, kemudian membeli barang melalui aplikasi di ponsel saat jam makan siang, lantas mengambil barang belanjaan di toko sepulang kantor. Anda juga bisa mengembalikan barang secara online dan menukarnya di toko terdekat. Pada omni channel, cara berbelanja dan proses berjualan saling terintegrasi. Ruparupa berfokus pada ‘customer journey’ yang menyeluruh sebagai jalan terbaik untuk pelanggan pada era digital di mana seluruh medium seperti website, telepon selular, tablet, smartwatch, serta komponen offline dan online dalam bisnis akan terintegrasi untuk kepuasan belanja yang maksimal. Diversifikasinya pun cukup luas. Di kolom produk ‘rumah tangga’, misalnya, kami menyediakan mulai dari tempat sampah, pembersih kaca, meja setrika, sampai gorden. Mimpi besarnya adalah, melalui produk perkakas berkualitas, kami ingin turut serta meningkatkan kualitas kehidupan manusia yang sejatinya dimulai dari dalam rumah.”
Sejak didirikan, bagaimana perkembangan ruparupa.com saat ini?
“Dibanding awal memulai, kini semakin banyak orang melakukan belanja online. Membeli keset rumah lewat online shop bukan lagi sesuatu yang aneh. Selama beberapa dekade kami menjadi pemain besar dalam modern retail. Bagi kami, kehadiran e-commerce bukan untuk menggeser toko-toko fisik. Sebab pada akhirnya, belanja adalah belanja. Bagimana pun caranya dan di mana pun tempatnya. Di Indonesia, produk home and living memang bukan kategori utama yang paling banyak dicari secara online. Tetapi rasanya tidak ada waktu yang tepat untuk memulai selain sekarang.
Melalui Ruparupa, kami melebarkan akses untuk belanja produk-produk dari Kawan Lama Retail. Anda tidak pergi ke mal, hanya untuk membeli bohlam atau raket nyamuk. Opsi berbelanja kini semakin beragam. Anda dapat memesan secara online, kemudian mengambil barang di toko terdekat. Di Jakarta sendiri ada lebih dari 60 toko ACE. Dan di daerah yang belum tersedia toko-toko ACE, keperluan perkakas rumah tangga dapat diperoleh secara online lewat Ruparupa. Apa yang menjadi kekuatan kami dibanding online shop lainnya adalah kami satu-satunya retail online yang memiliki toko fisik paling banyak.”
Dari toko fisik, lalu merambah dunia digital. Apa tantangannya?
“Mengubah pola pikir. Bagaimana meyakinkan orang-orang, yang telah berkecimpung puluhan tahun di perusahaan ini, untuk mengubah proses bisnisnya menjadi siap secara online saat e-commerce itu sendiri saat ini hanya berkontribusi ‘satu digit’ dari seluruh penjualan di Kawan Lama Retail. Ya, penjualan tertinggi di perusahaan ini masih dihasilkan dari toko-toko fisik.
Menjalankan bisnis dalam iklim digital nyatanya tidak mudah. Baik sistem ‘membership’, maupun pendataan produk. Misalnya menjual sebuah gelas. Di toko-toko Kawan Lama, kategori gelas dibedakan berdasarkan warna, motif, dan ukuran. Lain halnya dengan menjual gelas di toko online. Deskripsi produk dijelaskan secara detail dan spesifik. Foto produk pun menjadi sangat penting. Kami perlu melakukan justifikasi, apa yang membedakan gelas seharga Rp120 ribu dengan yang harganya Rp30 ribu? Keterangan produk yang mungkin tidak dapat tertangkap jelas lewat sebuah foto, namun calon pembeli harus menerima informasi sejelas mungkin.”
Apa rencana dan misi Anda?
“Tentu perusahaan ini harus bertumbuh semakin besar. Dulu, kita bicara soal retail modern tentang bagaimana menciptakan toko yang nyaman dan menjaga ketersediaan barang. Sementara saat ini, berbicara soal retail artinya bagaimana menjalin relasi dengan pelanggan sekaligus memenuhi segala bentuk permintaannya termasuk dalam hal teknologi. Setiap generasi di perusahaan ini harus mampu menjawab setiap kebutuhan manusia.”
Bagaimana kisah keterlibatan Anda di perusahaan ini?
“Lulus kuliah, saya sempat bekerja di berbagai perusahaan sebelum bergabung ke Kawan Lama. Tahun 2008, saya menempati Customer Relations Department Head untuk ACE Hardware, kemudian Advertising and Promotions Dept. Head untuk ACE Hardware, Toys Kingdom, dan Office 1 Superstore. Setelah itu, menduduki posisi Marketing Communication Division Head dan Acting Marketing General Manager. Kepercayaan pun semakin membesar dengan turut menangani komunikasi marketing Chatime, Bike Colony, dan Pendopo. Lalu dipercaya memimpin ranah digital. Sebuah perjalanan yang menyatakan bahwa anak pemilik perusahaan pun tetap harus kerja keras. Saya masuk ke perusahaan ini tidak tiba-tiba jadi manager apalagi director.”
Predikat sebagai anak sulung Kuncoro Wibowo, seberapa besar tantangannya?
“Sangat menantang. Karena itu, awalnya saya enggak mau kerja di sini. Hahaha! Ada perasaan khawatir pada opiniopini seperti ‘Kok anaknya si bapak itu enggak pintar ya’ atau ‘Anaknya pemilik perusahaan kok gitu-gitu aja ya’. Ketika saya datang, ada banyak ekspektasi tinggi untuk saya. Dan pada saat itulah saya merasa ‘tercambuk’ untuk membuktikan kemampuan diri. Sebab saya tidak ingin dihormati hanya karena saya anaknya ayah, tetapi atas kinerja dan prestasi. Bahwa saya berada di sini bukan karena punya hak untuk ada di sini. Tapi karena saya memang pantas berada di perusahaan ini.”
Seperti apa gaya kepemimpinan Anda?
“Saya belajar banyak dari ayah. Termasuk tentang memilih ‘the right person’. Saya membiarkan setiap karyawan berkembang dengan kreativitasnya sekaligus memberikan kepercayaan penuh untuk menggali potensi. Saya juga akan memastikan setiap orang di Ruparupa memiliki ‘work attitude’ yang sama. Mereka harus berpikiran terbuka, terbiasa dengan kritik, dan selalu ingin belajar. Saya juga tidak ingin ada jawaban ‘tidak’ dari anggota tim saya. Apapun itu bentuk permasalahannya, pasti ada jalan keluar.”
styling CHEKKA RIESCA busana Sean & Shila photography YOHAN LILIYANI
