LIFE

13 November 2022

100 Perempuan Penggerak Perubahan


100 Perempuan Penggerak Perubahan

Baik diakui secara global atau dikagumi di ranah lokal, 100 perempuan berikut bergerak dalam aksi yang mendobrak batasan, berkampanye, berkarya, mengubah pemikiran, dan memenangkan hati kita semua. Dinominasikan oleh tim yang berada di balik seluruh 45 edisi ELLE International, daftar nama para pembuat perubahan yang luar biasa ini—tanpa urutan tertentu—adalah sebuah pengingat yang tepat waktu akan kekuatan yang dimiliki perempuan di segala bidang. Bersiaplah untuk terinspirasi seutuhnya.

Feature istimewa yang dikurasi oleh VALĒRIA BESSOLO LLOPIZ, VIRGINIE DOLATA, MORGANE ROHĒE, CASSANDRE VIGER untuk ELLE INTERNATIONAL

Kolaborasi bersama BECKY BURGUM, YANNICK SELVA

Ditulis oleh LOTTE JEFFS & JENNY SOUTHAN

Lotte Jeffs adalah seorang penulis novel, non-fiksi, buku anak-anak, dan jurnalis. Mengumpulkan daftar perempuan luar biasa ini adalah proyek yang sangat menginspirasi baginya: “Saya diperkenalkan dengan begitu banyak orang baru, terutama dari dunia sains dan aktivisme lingkungan yang karyanya sangat mengesankan dan penting. Setelah sebelumnya menjadi Wakil Editor dan Penjabat Pemimpin Redaksi ELLE UK, merupakan suatu kehormatan untuk kembali ke alam semesta ELLE untuk ini dan untuk memperluas pengetahuan saya tentang perempuan yang menginspirasi di seluruh dunia. Faktanya, Lotte Jeffs sangat cocok dengan 100 perempuan luar biasa ini.

ENVIRONMENT

Kini saatnya untuk serius mengatasi dampak yang kita tinggalkan pada planet ini. Para perempuan berikut ini memimpin jalan pergerakan dengan lantang. 


12.) Xiye Bastida


Negara: Meksiko-Chile

Usia: 20 tahun

Mengapa dia? Bastida adalah aktivis iklim dan anggota suku asli Meksiko, Otomi-Toltec. Ia adalah salah satu penyelenggara utama protes Fridays for Future di New York dan merupakan suara terkemuka untuk visibilitas penduduk asli serta imigran dalam aktivisme iklim.

Momen monumental: Ia diundang sebagai satu-satunya pembicara di KTT Iklim Biden pada tahun 2021, di mana ia berbicara dengan 40 kepala negara.

Kutipan powerful: “Jaga Ibu Pertiwi, karena Ibu Pertiwi menjaga kita.”

Inisiatif berikutnya: Ia saat ini menjadi mahasiswa di University of Pennsylvania di mana ia mengambil jurusan Environmental Studies dengan konsentrasi di Policy.


13.) Jane Goodall


Negara: Inggris

Usia: 88 tahun

Mengapa dia? Goodall adalah harta nasional Inggris di mana ia mengabdikan kariernya sebagai ahli etnologi dan antropologi untuk mempelajari perilaku simpanse. Karyanya telah sangat mengubah pemahaman tentang hubungan antara manusia dan hewan. Ia mendirikan Jane Goodall Institute untuk perlindungan keanekaragaman hayati, pembangunan berkelanjutan, dan pendidikan dan telah menerima banyak penghargaan dan kehormatan untuk pekerjaannya.

Momen monumental: Pada sebuah konferensi tahun 1986 di Afrika, ia diberitahu tentang kondisi mengerikan yang dialami simpanse atas nama penelitian, dan di saat itu ia berubah dari ilmuwan menjadi aktivis.

Kutipan powerful: "Jika kita membunuh alam liar, maka kita membunuh sebagian dari jiwa kita."

Inisiatif berikutnya: Proyek terbarunya adalah The Book of Hope: A Survival Guide for Trying Times.


14.) Sonia Guajajara


Negara: Brasil

Usia: 48 tahun

Mengapa dia? Aktivis pribumi Brasil dari suku Guajajara ini telah terjun ke dunia politik, menjadi anggota Partai Sosialisme dan Kebebasan (PSOL). Dia awalnya adalah kandidat Presiden Brasil dalam pemilihan 2018, sebelum terpilih sebagai calon wakil presiden Guilherme Boulos. Ini menjadikannya orang pribumi pertama yang mencalonkan diri untuk posisi eksekutif federal di Brasil.

Momen monumental: Pada tahun 2022, Guajajara dinobatkan sebagai salah satu dari 100 Orang Paling Berpengaruh di dunia oleh majalah Time.

Kutipan powerful: “Brasil berada pada momen yang sangat menegangkan. Hak (masyarakat adat) atas tanah sedang diserang. Nyawa kita dipertaruhkan.”

Inisiatif berikutnya: Guajajara telah membawa perhatian nasional ke masalah hak-hak Pribumi yang terinjak selama pandemi COVID-19.


15.) Emily Lam-Ho

Negara: Hong Kong

Usia: 38 tahun

Mengapa dia? Meskipun berasal dari salah satu keluarga paling terkemuka di Hong Kong, ia memilih untuk mengabdikan hidupnya untuk memberi. Sebagai CEO dan Co-Founder EcoDrive Hong Kong, dia mempromosikan pengurangan plastik sekali pakai melalui pendidikan masyarakat dan melakukan kolaborasi dengan perusahaan dan sekolah. Awal tahun ini ia juga meluncurkan Empact28, sebuah perusahaan investasi yang berfokus pada pendanaan pengusaha dan perusahaan perempuan yang memberikan dampak sosial atau lingkungan yang positif.

Momen monumental: Emily diangkat kembali untuk masa jabatan ketiga berturut-turut oleh pemerintah sebagai anggota dewan Komisi Perempuan Hong Kong yang memberi nasihat kepada pemerintah tentang inisiatif pendukung perempuan.

Kutipan powerful: “Sangat penting untuk memiliki mentor perempuan yang baik. Ini adalah salah satu alasan mengapa saya ingin mendukung orang yang sama dengan pola pikir yang sama. Saya pikir banyak orang yang hanya benar-benar membutuhkan kesempatan.”

Inisiatif berikutnya: Bekerja di 8Shades, platform gaya hidup yang digerakkan oleh tujuan yang ia dirikan, mempromosikan kehidupan yang berkelanjutan.


16.) Ridhima Pandey


Negara: India

Usia: 15 tahun

Mengapa dia? Ketika berusia 9 tahun, ia mengajukan gugatan terhadap pemerintah India karena tidak mengambil langkah yang cukup untuk memerangi perubahan iklim. Ia juga salah satu pengadu ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, bersama dengan beberapa aktivis iklim muda lainnya, terhadap kegagalan beberapa negara untuk mengambil tindakan terhadap krisis iklim.

Momen monumental: Menyampaikan TED talk yang menginspirasi di acara Kanke lokal pada usia 13 tahun.

Kutipan powerful: “Saya ingin masa depan yang lebih baik. Saya ingin menyelamatkan masa depan saya. Saya ingin menyelamatkan masa depan kita. Saya ingin menyelamatkan masa depan semua anak dan semua orang dari generasi mendatang.”

Inisiatif berikutnya: Baru-baru ini terpilih untuk inisiatif 30 Perempuan PBB tahun 2030, ia akan memberikan keahliannya terkait masalah pemuda dan gender serta menjadi pusat pembuatan kebijakan untuk perubahan berkelanjutan.


17.) Autumn Peltier


Negara: Canada

Usia: 18 tahun

Mengapa dia? Perempuan yang giat mengadvokasi hak-hak Pribumi Anishinaabe dari Wiikwemkoong First Nation di Pulau Manitoulin, Ontario, Kanada ini adalah kekuatan yang harus diperhitungkan. Ia diangkat sebagai Komisaris Utama Air untuk Bangsa Anishinabek pada tahun 2019.

Momen monumental: Di tahun 2018, pada usia 13 tahun, Peltier berbicara kepada para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB tentang masalah perlindungan air.

Kutipan powerful: “Bangsa saya percaya bahwa ketika kami di dalam rahim, kami hidup di air selama sembilan bulan dan ibu kami membawa kami di dalam air. Sebagai janin, kita mempelajari dua ajaran pertama kita: bagaimana mencintai air dan bagaimana mencintai ibu kita.”

Inisiatif berikutnya: Setelah menerima penghargaan Young Leaders Human Rights tahun 2022, Peltier terus memperjuangkan hak atas air bersih bagi seluruh komunitas First Nation.


18.) Swietenia Puspa Lestari

Negara: Indonesia

Usia: 27 tahun

Mengapa dia? Penyelam bawah laut, insinyur lingkungan dan aktivis lingkungan, Swietenia adalah Wonder Woman modern. Ia adalah direktur eksekutif dan salah satu pendiri Divers Clean Action (DCA) yang berbasis di Jakarta dan memimpin tim penyelam sukarela yang membersihkan sampah, terutama sampah plastik, dari terumbu karang dan mendaur ulang apa yang mereka temukan.

Momen monumental: Pada tahun 2017, Swietenia mendirikan Indonesian Youth Marine Debris Summit dan pada tahun 2019 diundang untuk menghadiri Obama Foundation Leaders Forum milik Barack dan Michelle Obama di Malaysia.

Kutipan powerful: “Pemuda dapat mendorong perubahan yang lebih besar dan lebih cepat.”

Inisiatif berikutnya: Memperkuat kampanye yang telah ia gagas untuk mengatakan tidak pada penggunaan plastik sekali pakai.


19.) Gunhild Stordalen


Negara: Norwegia

Usia: 43 tahun

Mengapa dia? Dokter medis dan aktivis lingkungan ini adalah pendiri dan ketua eksekutif EAT Foundation, yang bertujuan mengubah sistem pangan global untuk memastikan bahwa populasi yang terus bertambah memiliki makanan sehat dan bergizi dalam batas lingkungan yang aman.

Momen monumental: Sebagai juru kampanye hak-hak binatang, ia menolak untuk melakukan wawancara dengan ELLE sampai majalah tersebut mengubah kebijakannya tentang menampilkan bulu, yang kemudian dilarang di semua edisi pada tahun 2021.

Kutipan powerful: “Bila seorang perempuan yang masih bersekolah mampu membuat perubahan pada topik percakapan global, bayangkan apa yang kita bisa lakukan bersama-sama.”

Inisiatif berikutnya: Melanjutkan pekerjaannya di beberapa dewan dan dewan penasehat termasuk United Nations Scaling Up Nutrition Movement, World Economic Forum Stewardship Board on Food Systems, dan sebagai duta untuk Friends of Ocean. Ia juga merupakan bagian dari Komite Kepemimpinan Internasional untuk Net Zero NHS.


20.) Greta Thunberg


Negara: Swedia

Usia: 19 tahun

Mengapa dia? Ia adalah suara dari generasi baru aktivis iklim yang diberdayakan. Dari Swedia, di mana pada usia 15 tahun ia mulai memprotes di luar parlemen setiap hari Jumat dengan tanda bertuliskan 'Mogok Sekolah untuk Iklim', gerakan itu mendapat daya tarik di antara orang lain dan segera protes sekolah terlihat di seluruh dunia. Ia tanpa malu-malu meminta pertanggungjawaban pemerintah dan menolak diintimidasi oleh permainan kekuasaan patriarki.

Momen monumental: Untuk menghindari terbang, ia berlayar dengan perahu dari Swedia ke Amerika Utara di mana ia menyampaikan ucapan yang sekarang menjadi ikon 'How Dare You?' dalam pidatonya di KTT Aksi Iklim PBB 2019.

Kutipan powerful: “Rumah kami terbakar. Saya di sini untuk mengatakan, rumah kami terbakar.”

Inisiatif berikutnya: Ia telah berbicara tentang kerugian masa kecilnya dari aktivisme dan sementara ia tetap berkomitmen untuk tujuan tersebut, ia lebih memilih untuk tidak menjadi wajah tunggal dari gerakan keadilan iklim global. Thunberg sekarang menekankan pentingnya mendengarkan masyarakat lokal tentang isu-isu lokal.


21.) Hoa Tran


Negara: Vietnam

Usia: 42 tahun

Mengapa dia? Vietnam telah tertinggal di belakang beberapa negara lain dengan komitmen lingkungannya sehingga ketika Hoa Tran mendirikan Greenhub Vietnam pada tahun 2016, tujuannya jelas: untuk menghubungkan masyarakat dengan sumber daya sambil merangkul praktik gaya hidup yang lebih hijau, produksi berkelanjutan dan konservasi alam. Selama hampir dua dekade ia telah bekerja dengan organisasi internasional, mengelola proyek pembangunan, dan menangani isu-isu seperti pengelolaan bersama sumber daya alam, pengelolaan limbah, perlindungan lingkungan, polusi plastik, dan adaptasi perubahan iklim.

Momen monumental: Sebagai pendukung kuat pendekatan 'zero waste', dia telah membantu merintis pengenalannya di Vietnam, berbagi pengalamannya dengan jaringan global.

Kutipan poweful: “Anda tidak pernah terlalu muda untuk mulai belajar tentang kehidupan yang berkelanjutan”.

Inisiatif berikutnya: Mengembangkan inisiatif “Zero waste school and more” (ZHub) yang mengajarkan anak-anak 5 Rs dasar: Menolak, Mengurangi, Menggunakan Kembali, Mendaur Ulang, Membusuk. Plus, pemetaan plastik yang ditemukan di sepanjang pinggiran kota dan pesisir Vietnam.