LIFE

13 November 2022

100 Perempuan Penggerak Perubahan


100 Perempuan Penggerak Perubahan

Baik diakui secara global atau dikagumi di ranah lokal, 100 perempuan berikut bergerak dalam aksi yang mendobrak batasan, berkampanye, berkarya, mengubah pemikiran, dan memenangkan hati kita semua. Dinominasikan oleh tim yang berada di balik seluruh 45 edisi ELLE International, daftar nama para pembuat perubahan yang luar biasa ini—tanpa urutan tertentu—adalah sebuah pengingat yang tepat waktu akan kekuatan yang dimiliki perempuan di segala bidang. Bersiaplah untuk terinspirasi seutuhnya.

Feature istimewa yang dikurasi oleh VALĒRIA BESSOLO LLOPIZ, VIRGINIE DOLATA, MORGANE ROHĒE, CASSANDRE VIGER untuk ELLE INTERNATIONAL

Kolaborasi bersama BECKY BURGUM, YANNICK SELVA

Ditulis oleh LOTTE JEFFS & JENNY SOUTHAN

Lotte Jeffs adalah seorang penulis novel, non-fiksi, buku anak-anak, dan jurnalis. Mengumpulkan daftar perempuan luar biasa ini adalah proyek yang sangat menginspirasi baginya: “Saya diperkenalkan dengan begitu banyak orang baru, terutama dari dunia sains dan aktivisme lingkungan yang karyanya sangat mengesankan dan penting. Setelah sebelumnya menjadi Wakil Editor dan Penjabat Pemimpin Redaksi ELLE UK, merupakan suatu kehormatan untuk kembali ke alam semesta ELLE untuk ini dan untuk memperluas pengetahuan saya tentang perempuan yang menginspirasi di seluruh dunia. Faktanya, Lotte Jeffs sangat cocok dengan 100 perempuan luar biasa ini.

FASHION

Inilah desainer, stylist, model, dan para pemimpin perubahan yang memberikan pengaruh besar di industri mode.


59.) Maria Grazia Chiuri


Negara: Italia

Usia: 58 tahun

Mengapa dia? Sang direktur artistik Dior dikredit sebagai sosok penting yang membawa napas feminisme ke dalam industri mode luks. Saat mengenyam pendidikan di Instituto Europeo di Design di Roma, ia bergabung dengan sesama mahasiswa, Pierpaolo Piccioli. Keduanya memulai karier di studio Fendi pada akhir tahun 1980-an. Seusai mendirikan lini aksesori untuk desainer asal Italia, Valentino, pada tahun 1999, keduanya bergabung dengan label prestisius tersebut. Pada tahun 2016, Maria Grazia Chiuri hengkang dari Valentino untuk bergabung dengan Christian Dior. Ia menjadi desainer perempuan pertama yang memegang posisi ini sejak label tersebut didirikan pada tahun 1946.

Momen monumental: Kaus berslogan ‘We should all be feminists’ miliknya menjadi kiblat baru Dior saat pertama kali diperkenalkan pada helatan show debut musim semi/panas 2017. Sejak saat itu, ia menyasar pasar generasi milenial yang begitu fokus pada individualisme dan ekspresi diri.

Kutipan powerful: “Anda harus selalu berani. Jangan membiarkan siapa pun mendefinisikan diri Anda.”

Inisiatif berikutnya: Merangkul teknologi dan masa depan mode.


60.) Gabriela Hearst


Negara: Uruguay-Amerika

Usia: 45 tahun

Mengapa dia? Seorang pionir di sektor sustainability industri mode luks, Hearst menjadikannya misinya untuk memastikan ada ‘tujuan dalam tiap rancangan’ dan labenya telah menjadi sinonim dengan gaya effortless chic. Pada tahun 2019, grup luks LVMH telah menginvestasikan sekian juta dollar pada label eponimnya dan pada bulan Desember 2020, sang desainer ditunjuk menjadi Direktur Kreatif Chloé.

Momen monumental: Hearst merancang gaun yang dikenakan oleh Ibu Negara Dr. Jill Biden pada momen inagurasi presiden di tahun 2021.

Kutipan powerful: “Saya tidak percaya dengan kesempurnaan, saya percaya dengan mengusahakannya.”

Inisiatif berikutnya: Hearst, yang mana label miliknya menternakkan domba di peternakkan miliknya dan memproduksi wol merino-nya sendiri, akan mencanangkan visi dan filosofinya akan isu keberlanjutan di Chloé. Label Gabriela Hearst kini tersedia di hotel Le Bristol di Paris.


61.) Iris van Herpen


Negara: Belanda

Usia: 38 tahun

Mengapa dia? Ia telah mendandani semua orang, mulai dari Beyoncé hingga Fan Bingbing, dalam konstruksi gaun futuristis miliknya. Seusai mengenyam pendidikan di ArtEZ Institute of Arts di Arnhem, van Herpen bekerja pada Alexander McQueen dan Claudy Jongstra. Pada tahun 2007, ia meluncurkan lininya sendiri yang telah menuai perhatian begitu banyak selebriti berkat koleksi desain 3D miliknya dan penggunaan bahan inovatif.

Momen monumental: Mendandani Lady Gaga untuk perhelatan MTV Awards 2020 dalam balutan gaun technicolour dan masker gas berwarna pink.

Kutipan powerful: “Saya melihat couture sebagai laboratorium fashion.”

Inisiatif berikutnya: Menaklukkan metaverse.


62.) Aurora James


Negara: Kanada

Usia: 38 tahun

Mengapa dia? Ia adalah seorang direktur kreatif, aktivis, dan desainer mode. Pada tahun 2013, ia mendirikan label Brother Vellies, dengan tujuan mempromosikan teknik dan praktik desain tradisional Afrika. Pada tahun 2020, James mendirikan 15 Percent Pledge sebagai organisasi non-profit untuk mendukung bisnis yang dimiliki para pengusaha berkulit hitam. Ia pun dinobatkan oleh Time sebagai salah satu dari 100 Orang Paling Berpengaruh pada tahun 2021.

Momen monumental: Berpelesir mengelilingi Afrika ketika berusia 20 tahunan dan menemui begitu banyak perajin. Ia memulai bisnisnya dengan sebuah workshop di Afrika Selatan, yang saat itu terancam tutup. Ia kemudian tertarik dengan sepasang sepatu vellies (bentuk sepatu tradisional khas Afrika Selatan) dan mulai memodifikasi warna dan siluetnya sedikit. Ia kemudian membawa kembali sepatu-sepatu tersebut ke New York untuk dijual di pasar… and the rest is history.

Kutipan powerful: “Berinvestasi pada sebuah produk yang dibuat dengan begitu cermat dan akan tahan selama bertahun-tahun menjadi salah satu cara untuk menjadi lebih peduli lingkungan.” 

Inisiatif berikutnya: James berharap industri mode dapat terus bergerak menuju kemajuan dan mengevaluasi apa arti sustainability dan bagaimana konsumen menghargai hal tersebut dalam sebuah label. 


63.) Rei Kawakubo


Negara: Jepang

Usia: 80 tahun

Mengapa dia? Menjadi salah satu desainer paling berpengaruh, Rei Kawakubo berusaha melawan bentuk garmen tradisional. Ia adalah pendiri Comme des Garçons dan Dover Street Market dan begitu terkenal di bawah radar. Ia jarang memberikan kesempatan wawancara, namun pengaruhnya begitu kuat. Ia membagi waktunya antara Tokyo dan Paris, dan merupakan desainer kedua yang masih hidup dan dihormati dengan sebuah ekshibisi di Institute of the Metropolitan Museum of Art.

Momen monumental: Pada tahun 2017, bertepatan dengan ekshibisinya, helatan Met Gala di Metropolitan Museum of Art di kota New York mengangkat tema Rei Kawakubo/Comme des Garçons: Art of the In-Between.

Kutipan powerful: “Kita tidak bisa menjadi perusahaan baru yang keren kecuali melakukan hal-hal yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.”

Inisiatif berikutnya: Ia akan terus mengkreasikan koleksi yang mengubah siluet tubuh dan merancang apapun kecuali ‘easy clothes’.


64.) Stella McCartney


Negara: Inggris

Usia: 51 tahun

Mengapa dia? Pada bulan April 2001, Stella McCartney mendirikan label mode eponimnya, dengan deret busana yang hingga hari ini dikenal lewat gayanya yang simpel, anggun, dan effortless cool. Ia membuka butik pertamanya di Palais Royal di Paris dak kemudian, di New York. Sebagai seorang vegetarian, layaknya sang Ibu, McCartney tidak pernah mempergunakan bulu atau kulit dalam koleksi-koleksinya. Meniadakan kulit, bulu, dan lem hewani membuatnya menjadi seorang pelopor menyoal tanggung jawab lingkungan di industri mode luks.

Momen monumental: Membeli kembali saham bsinis miliknya sebesar 50% yang sebelumnya dimiliki grup konglomerat luks, Kering Group.

Kutipan powerful: “Kita semua tinggal di tanah ini dengan sumber daya terbatas, dan kita harus peduli akan apa yang kita konsumsi dan bagaimana kita memproduksi dan mendapatkan sumber daya tersebut.”

Inisiatif berikutnya: Berkarya dengan miselium, sebuah sistem akar jamur bawah tanah yang dapat diperbarui tanpa batas dan dapat menjadi materi alternatif kulit.


65.) Miuccia Prada


Negara: Italia

Usia: 73 tahun

Mengapa dia? Miuccia Prada menjalani profesi sebagai seorang desiner mode, namun ia juga merupakan seorang kurator seni, produser film, arsitek, feminis, sosialis, dan seorang mantan seniman pantomim. Ia menyulap bisnis produk kulit sederhana milik keluarganya menjadi salah satu label busana siap pakai terdepan di dunia. Pada tahun 2022, Bloomberg memperkirakan kekayaan bersihnya yang mampu mencapai angka USD5.19 miliar, dan menduduki peringkat ke-463 di dunia.

Momen monumental: Pada Februari 2020, Prada dan desainer asal Belgia, Raf Simons, mengumumkan bahwa setelah empat dekade menjadi arsitek kreatif Prada, sang desainer akan berbagi tanggung jawab dengan Simons, mantan direktur kreatif Calvin Klein dan Dior. Sebelumnya, belum pernah ada dua figur desainer ternama yang berbagi tanggung jawab kreatif di sebuah label mode besar.

Kutipan powerful: “Anda perlu memiliki rasa ingin tahu yang besar dan tidak pernah berhenti belajar. Anda harus menantang diri Anda sendiri untuk berpikir setiap hari untuk dapat memahami dan berekasi pada apa yang terjadi.”

Inisiatif berikutnya: Percaya bahwa bisnis dapat membuahkan profit dan tetap sustainable, ada rencana untuk menyingkirkan materi nilon dan menggantinya dengan nilon daur ulang, serta mencari alternatif materi kulit.


66.) Marine Serre


Negara: Prancis

Usia: 30 tahun

Mengapa dia? Dengan logo ‘bulan’ ternamanya, Marine Serre merupakan salah seorang figur penting di industri mode Prancis saat ini. Label eponimnya, yang didirikan pada tahun 2017, tengah naik daun dan telah dipresentasikan di helatan Paris Fashion Week. Ia berkreasi dengan materi daur ulang serta bahan high-tech untuk mewujudkan beragam tampilan mulai dari sportwear, utilitarian, hingga busana pesta sekalipun.

Momen monumental: Beyoncé mengenakan catsuit bertabur motif bulan sabit rancangannya di album visual Black Is King. Pencapaian ini mengekspos Serre pada jutaan penonton.

Kutipan powerful: “Saya mengambil resiko dengan segala hal. Ini bukan tentang uang, saya melakukan banyak hal untuk cintai dan perubahan. Saya keras kepala.”

Inisiatif berikutnya: Melanjutkan usahanya mendorong perubahan dan keberagaman lewat rancangannya yang memberdayakan.


67.) Lauren Wasser


Negara: Amerika Serikat

Usia: 34 tahun

Mengapa dia? Di usia ke-24, hidup model satu ini berubah drastis ketika ia dilarikan ke rumah sakit dengan sindrom syok toksik—sebuah kondisi keracunan serius yang disebabkan oleh kelebihan bakteri staphylococcus aureus dalam tubuh, umumnya dikaitkan dengan penggunaan tampon. Akibatnya, kedua kakinya harus diamputasi. Seusai melewati masa-masa kelam dan beradaptasi dengan kehidupan barunya, Wasser kembali bangkit dan mendapatkan kepercayaan diri. Dengan kedua kaki prostetik emas khasnya, ia melanjutkan kariernya sebagai model untuk meningkatkan kesadaran dan berkampanye agar undang-undang baru mewajibkan perusahaan tampon untuk mengungkapkan apa yang ada dalam produk mereka.

Momen monumental: Memimpin para model menyusuri runway Cruise Louis Vuitton pada bulan Mei 2022 silam dalam balutan busana metalik kaya kilap yang menampilkan kedua kaki prostetiknya. 

Kutipan powerful: “Melihat keindahan adalah kemampuan untuk melihat ke dalam diri orang lain dalam kemanusiaannya.” 

Inisiatif berikutnya: Melanjutkan kampanye dan berpose untuk editorial mode, termasuk kalender ikonis Pirelli 2023 mendatang.


68.) Rui Zhou


Negara: Tiongkok

Usia: 28 tahun

Mengapa dia? Dikenal lewat gagasannya yang mendefinisikan ulang garmen sehari-hari, seperti bodysuit, atasan tank atau stocking, desainer mode Rui Zhou mengungkapkan dan memperkuat tubuh setara dengan labelnya, RUI. Tak mengherankan melihat karya-karyanya digandrungi begitu banyak selebriti, seperti Dua Lipa dan Solange. Rui telah memenangkan sejumlah penghargaan Young Designer Awards sejak meluncurkan labelnya di tahun 2019, dan telah menggebrak indsutri mode dengan koleksinya yang gender-fluid.

Momen monumental: Zhou menjadi satu dari sembilan finalis LVMH Prize dan memenangkan Karl Lagerfeld Special Prize.  

Kutipan powerful: “Saya begitu menyukai dunia yang damai—sebuah emosi yang sangat lembut.”

Inisiatif berikutnya: Ia ingin mengeksplorasi kolaborasi potensial di masa mendatang.